Rabu, 17 Februari 2010

PUISI SEPI (2)

dalam kesunyian ini
ku menatap kosong
bayangmu yang tak pernah berwujud

dalam sepi
ku tetap merindukan kau seorang

kasih
di manakah dirimu
saat hati ini tidak bisa menepi
dari letihnya pencarian
dari letihnya perjalanan
mencari CINTAmu
ciawi, 20.23
Kamis, 200706

begitukah dirimu
menatap kosong diriku
begitukah hatimu
menatap hampa hatiku
begitukah penghinaanmu
merendahkan sayangku

cukup sampai di sini
cukup
cukup
cukup.
kau buang sayang ku
ciawi, 20.27
kamis, 200706

PUISI SEPI

Menunggu pagi
Menunggu asa
Menunggu sepi
Menunggu hampa

Saat dirimu campakkan diriku
Dan kau memilih dirinya

Begitu hancur asa ini
Betapa hancur jiwa ini

Saat ku menunggu pagi
Aku masih melamun sendiri

Camp,s David, Selasa 060606


Akankah rindu ini terus hadir
Mungkinkah menepi
Atau berakhir

Di mana dirimu saat ku bersedih
Adakah dirimu di sampingku
Saat hampa dan sepi ini
Menusuk jantung yang keropos ini

Akankah dirimu hanya pesona bagiku

Camp,s David, Selasa 060606

Segelas susu ku teguk
Sebatang rokok ku isap
Sebuah lagu ku dengar
Tentang rindu dan kesetiaan

Camp,s David, Selasa 060606

KATA
Awalnya bukan demi harta,
Awalnya bukan untuk jabatan

Adalah makna
Adalah rasa

Camp,s David, Selasa 060606

Selasa, 16 Februari 2010

Kisah Dua Ekor Semut

ketika pagi menjelang siang, aku menatap pagi dengan senyum manis. karena diriku yang manis sedang menyeruput teh manis. nampak pagi itu serba manis. sehingga apa yang nampak di sudut bibirku pun terasa manis, padahal entah berapa jam makhluk itu mengerak di situ hihihii.......

di saat orang-orang sibuk dengan aktivitas liburnya, diriku malah asyik melihat dua ekor semut hitam (hidup lagi hihi sedang bekerjasama menggotong sepotong roti di atas tanah untuk dimasukkan ke dalam sarangnya.

seketika, mataku terbelalak. betapa dua ekor semut itu begitu cerdas dan tidak rakus dalam memanaj waktu dan apa yang ada di hadapan mereka (roti=rezeki). keduanya sedikit demi sedikit menggigit roti dan membawanya ke sarangnya.

lama benar mataku memerhatikan mereka memenuhi sarangnya. aduh... pedih juga.. hehehe
setelah stok makanannya dirasa cukup, keduanya pun tak keluar lagi dari sarangnya. mungkin sedang beristirahat, pikirku.

wow... ternyata mereka memberikan bagian potong roti tersebut kepada tetangganya untuk dibawa secukupnya ke dalam sarang tetangga tersebut. mungkin istilah kita, bagi-bagi rezeki kali ya....

sungguh betapa kuasanya yang telah menciptakan semut.
semut lebih cerdas dan lebih berperasaan ketimbang manusia.
ia bisa memanaj diri dan pasangannya untuk tidak rakus dan berusaha untuk saling berbagi dengan tetangganya.


Suatu pagi di pelataran peristirahatan, 13022010

BROMO

BROMO
KAWAH BROMO