Kamis, 27 Mei 2010

PERTANDA 3

Pagi begitu cerah. Mentari bersinar dengan gagahnya. Awan bergumul putih. Dan angin masih menghembus tanpa arah.
Pagi memang begitu cerah. Namun Aku masih diam kaku. Duduk terpaku di antara ruang-ruang yang hampa. Tanpa desiran angin. Tanpa kicauan burung. Tanpa suara apapun.
Ruang hampa dan hati penat. Di sinilah Aku menatap ruang hampa. Hanya fatamorgana ruang. Hanya dinding-dinding kosong yang bisa Aku saksikan. Hanya kepenatan yang Aku nikmati. Sementara kepulan asap rokok dan dinding kopi hitam begitu asyik menemani kepenatan.
Bayang rembulan tidak nampak. Tidak sedikit pun bayang itu terbentuk kepulan rokok. Tidak ada sedikit pun yang menempel dalam dinding kopi hitam. Dan Aku hanya menatap ruang-ruang kosong. Hampa. Sepi. Penat.
Ruang-ruang hampa kini benar-benar kosong. Menelan kepulan asap dengan rakus. Melebur dinding kopi hitam yang sudah mengental. Menekan hati ini menjadi lebih penat. Lebih sempit tanpa sedikit pun udara berkeliaran di sana. Aku semakin kosong. Masih duduk kaku menatap dinding-dinding kosong tanpa bayang rembulan yang setia menemani ruang dan waktu.

07:03 WIB
Rabu, 240101

Tidak ada komentar:

BROMO

BROMO
KAWAH BROMO